Setelah kalian mempelajari dan memahami ayat-ayat sebelumnya , sekarang saatnya mempelajari ayat selanjutnya , disini
Ayat 163-164: Bukti dan dalil yang menunjukkan
kekuasaan Allah, keesaan-Nya, dan penjelasan cinta yang tinggi
orang-orang mukmin kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala
وَإِلَهُكُمْ
إِلَهٌ وَاحِدٌ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (١٦٣) إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا
أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ
بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ
الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ
لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (١٦٤
Terjemah Surat Al Baqarah Ayat 163-164
163.[1] Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Mahaesa[2]; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Pemurah[3] lagi Maha Penyayang.
164. Sesungguhnya pada penciptaan langit[4] dan bumi[5], silih bergantinya malam dan siang[6], kapal yang berlayar di laut membawa apa yang bermanfaat bagi manusia[7], apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering)[8], dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan[9], dan perkisaran angin[10]
dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; (semua itu) sungguh,
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi orang-orang
yang mengerti[11].
Ayat 165-167: Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang buruknya akibat orang-orang musyrik yang menyembah selain-Nya
وَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ
كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى
الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ
جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ (١٦٥) إِذْ تَبَرَّأَ
الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ
وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأسْبَابُ (١٦٦) وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ
أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا
كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ
بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ (١٦٧
Terjemah Surat Al Baqarah Ayat 165-167
165.[12] Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan[13], mereka mencintainya seperti mencintai Allah[14]. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah[15]. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu[16]
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat
siksa-Nya (niscaya mereka menyesal)[17].
166. (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas tangan dari orang-orang yang mengikutinya[18], mereka melihat azab; dan (ketika) segala hubungan[19] antara mereka terputus.
167.
Dan orang-orang yang mengikuti berkata: "Sekiranya kami mendapat
kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari
mereka[20], sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami[21]."
Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka perbuatan mereka yang
menjadi penyesalan mereka, dan mereka tidak akan keluar dari api neraka.
[1]
Ada yang mengatakan bahwa ayat ini turun ketika kaum kafir mengatakan,
"Beritahukanlah kepada kami sifat Tuhanmu!", maka turunlah ayat di atas.
Setelah turun ayat di atas, mereka meminta lagi bukti, maka turunlah
ayat setelahnya (yaitu ayat 164). Wallahu a'lam.
[2]
Yakni Dia Mahaesa baik pada zat-Nya, nama-Nya, sifat-Nya dan
perbuatan-Nya. Tidak ada yang sebanding atau sama dengan-Nya dan tidak
ada pencipta dan pengatur selain-Nya. Oleh karena itu, Dialah yang
berhak diibadahi dan ditujukan berbagai bentuk ibadah serta tidak boleh
disekutukan dengan sesuatu apa pun.
[3]
Yang memiliki sifat rahmah (kasih-sayang) yang besar, mengena kepada
segala sesuatu. Denagn rahmat-Nya, makhluk-makhluk terwujud, dengan
rahmat-Nya tercapai berbagai kesempurnaan, dengan rahmat-Nya terhindar
bencana, dengan rahmat-Nya Dia memperkenalkan Diri-Nya kepada
hamba-hamba-Nya baik dengan sifat maupun nikmat-Nya dan dengan
rahmat-Nya Dia menerangkan kepada makhluk segala yang mereka butuhkan
yang memberi maslahat bagi agama dan dunia mereka, yaitu dengan mengutus
para rasul dan menurunkan kitab-kitab. Demikian juga Dia rahiim
(sayang) kepada kaum mukmin.
Apabila seorang
hamba mengetahui bahwa nikmat yang ia peroleh berasal dari Allah, dan
bahwa seorang makhluk pada hakikatnya tidak memberikan manfaat kepada
yang lain, tentu dia akan mengetahui bahwa hanya Allah-lah yang berhak
disembah serta ditujukan berbagai bentuk ibadah dan merupakan kezaliman
yang paling besar adalah jika sampai beribadah kepada makhluk.
Di
dalam ayat ini terdapat penetapan keesaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala
dan keberhakan-Nya untuk diibadahi, juga menerangkan bukti utamanya
yaitu sifat rahmat-Nya, di mana atsar/pengaruh dari sifat itu terwujud
berbagai jenis kenikmatan dan terhindar berbagai malapetaka. Sifat
rahmat-Nya merupakan dalil secara ijmal (garis besar) yang menunjukkan
keesaan-Nya. Kemudian di ayat selanjutnya disebutkan dalil tentang
keesaan-Nya secara rinci.
[4]
Seperti tinggi dan luasnya langit serta nampak hal-hal yang menakjubkan
di sana, ada matahari, bulan, bintang dan diaturnya sedemikian rupa
untuk maslahat manusia.
[5]
Seperti pada gunung-gunungnya, dataran, lautan dan lain-lain. Di sana
terdapat dalil tentang keesaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam
mencipta dan mengatur, demikian juga menunjukkan kemahakuasaan Allah,
hikmah (kebijaksanaan)-Nya, di mana dengan hikmah tersebut semuanya
tersusun rapi dan indah. Menunjukkan pula pengetahuan dan rahmat-Nya
yang luas di mana Dia telah menyiapkan di bumi itu segala yang
dibutuhkan makhluk yang tinggal di sana. Hal ini menunjukkan juga
kesempurnaan Allah Azza wa Jalla dan keberhakan-Nya untuk diibadahi.
[6]
Termasuk adanya panas, dingin dan keadaan sedang antara panas dan
dingin, adanya cahaya dan adanya kegelapan, dan lain-lain, di mana
dengan adanya pergantian itu ada maslahat yang banyak bagi manusia,
hewan dan makhluk yang tinggal di bumi lainnya, termasuk pepohonan.
Semua itu berjalan dengan teratur, rapi dan mengagumkan. Di sana
terdapat dalil kemahakuasaan Allah, ilmu-Nya yang meliputi, hikmah-Nya
yang dalam, rahmat yang luas, menunjukkan kebesaran-Nya dan kebesaran
kerajaan dan kekuasaan-Nya. Ini semua menghendaki agar kita hanya
beribadah kepada-Nya saja, mencintai-Nya dan mengagungkan-Nya serta
mengarahkan rasa takut dan harap kepada-Nya juga berusaha menggapai
kecintaan dan keridhaan-Nya.
[7]
Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga menundukkan laut dan angin untuk kapal
tersebut, bahkan Dia pula yang memberi ilham kepada manusia cara
membuat kapal sehingga dengan kapal itu manusia dapat dengan mudah
memindahkan barang ke tempat yang jauh. Tanpa pertolongan Allah, tentu
manusia tidak akan mampu, bagaimana mungkin akan mampu, padahal dia
lahir dari perut ibunya dengan tidak mengenal apa-apa, lalu Allah
memberikan kemampuan kepadanya dan mengajarkan apa yang dikehendaki-Nya.
Hal ini merupakan bukti kasih sayang Allah dan perhatian-Nya kepada
makhluk, di mana semua itu menghendaki agar kita mencintai-Nya,
mengarahkan rasa takut dan harap kepada-Nya, mengarahkan kepada-Nya
semua keta'atan, sikap tunduk dan pengagungan.
[8]
Dari hujan yang diturunkan-Nya tumbuh berbagai jenis tumbuh-tumbuhan
yang dibutuhkan manusia. Hal ini pun sama, menunjukkan kekuasaan Allah,
rahmat dan kelembutan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, Dia mengurus semua
kebutuhan makhluk-Nya dan menunjukkan butuhnya makhluk kepada-Nya dari
berbagai sisi. Bukankah semua itu menunjukkan agar Dia saja yang
disembah oleh mereka, dan bukankah hal itu menunjukkan pula bahwa Dia
mampu menghidupkan orang-orang yang telah mati dan memberikan balasan
terhadap amal mereka?!
[9]
Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebarkan di bumi berbagai jenis
binatang. Hal ini juga menunjukkan kekuasaan-Nya, kebesaran-Nya,
keesaan-Nya dan kerajaan-Nya yang besar. Dia menundukkan hewan-hewan itu
untuk mannusia sehingga mereka bisa memanfa'atkannya. Ada di antara
hewan itu yang mereka makan, mereka minum susunya, ada yang mereka
tunggangi dan membantu maslahat mereka. Selain disebarkan-Nya berbagai
jenis binatang untuk maslahat manusia, Dia pula yang menanggung
rezekinya. Tidak ada satu hewan pun kecuali atas tanggungan Allah-lah
rezeki-Nya.
[10]
Yakni pengarahan angin ke beberapa arah seperti ke utara dan selatan.
Ada angin yang panas dan ada angin yang dingin, ada yang menggiring awan
ke tempat tertentu yang nantinya akan turun hujan, dan ada yang
menerbangkan benih tumbuhan sehingga tumbuh lagi pohon yang baru.
Siapakah yang mengarahkan angin tersebut dan menyimpankan di dalamnya
berbagai manfaat bagi manusia kalau bukan Allah Subhaanahu wa Ta'aala
yang Maha Bijaksana lagi Maha Penyayang dan Maha Lembut kepada
hamba-hamba-Nya?!
Bukankah termasuk hal yang
sangat tidak pantas dan tidak masuk akal jika manusia bersenang-senang
dengan rezki yang diberikan-Nya dan hidup dengan keihsanan-Nya, namun
mereka malah menggunakan semua itu untuk mengerjakan maksiat dan hal-hal
hal yang dimurkai-Nya? Dan bukankah hal ini menunjukkan hilm(santun),
sabar, pemaaf dan lembut sekali Tuhannya?!
Oleh
karena itu, segala puji bagi Allah awal dan akhir, zhahir maupun batin.
Al Hasil, apabila orang yang berakal memikirkan lebih lanjut makhluk
ciptaan-Nya, tentu Dia akan mengetahui bahwa makhluk itu diciptakan
untuk yang hak dan dengan hak sekaligus sebagai bukti dan saksi nyata
terhadap kebenaran apa yang Allah sampaikan tentang keesaan-Nya dan apa
yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampaikan tentang hari
akhir, dan bahwa semua makhluk tersebut ditundukkan oleh-Nya. Dari sini
kita juga mengetahui bahwa alam langit maupun alam bumi semuanya butuh
dan bergantung kepada-Nya, sedangkan Dia Maha Kaya tidak memerlukan
apa-apa terhadap alam semesta, tidak ada Tuhan yang berhak disembah
selain Dia.
[11]
Yakni dengan akal, mereka bisa mengerti bahwa pada semua itu terdapat
tanda-tanda keesaan Allah, keberhakan-Nya untuk diibadahi, besarnya
kekuasaan Allah, tanda-tanda rahmat(kasih sayang)-Nya dan semua
sifat-Nya.
[12]
Ayat ini dengan ayat sebelumnya terkait, ayat sebelumnya menerangkan
tentang bukti-bukti keesaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala di alam semesta,
di mana bukti tersebut membuahkan ilmu yang yakin akan kebenaran
keesaan Allah. Namaun anehnya, masih saja ada di antara manusia yang
menjadikan makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhaanahu wa Ta'aala,
padahal jelas sekali bukti keesaan-Nya.
[13]
Tandingan dalam mengarahkan ibadah, bukan tandingan dalam menciptakan,
memberi rezeki dan mengatur karena mereka (tandingan-tandingan) itu
tidak bisa apa-apa, ia sendiri dicipta dan lemah. Makhluk tidaklah
sebanding dengan Pencipta, Allah yang memberikan rezeki, sedangkan
selain-Nya diberi rezeki, Allah Yanag Maha Kaya, sedangkan selain-Nya
butuh kepada-Nya, Dia Maha Sempurna dari berbagai sisi, sedangkan
selain-Nya memiliki kekurangan dari berbagai sisi. Allah yang memberikan
manfa'at dan madharat, ssedangkan selain-Nya tidak berkuasa apa-apa.
Dengan demikian, batil sekali orang yang mengadakan tandingan bagi
Allah, baik tandingan itu berupa malaikat, nabi, orang shalih, berhala
dsb. Allah-lah yang berhak dicintai secara sempurna dan disikapi dengan
tunduk menghinakan diri secara sempurna.
[14]
Mereka menyembah dan mengagungkan tandingan tersebut serta mencintainya
seperti halnya menyembah Allah, mengagungkan-Nya dan mencintai-Nya.
Jika seperti ini keadaannya, yakni hujjah tentang keesaan Allah dan
bukti telah tegak maka orang tersebut adalah penentang Allah, berpaling
dari memikirkan ayat-ayat-Nya baik pada dalil yang disampaikan maupun
pada alam semesta. Ia tidak lagi memiliki udzur sehingga pantas untuk
mendapat siksa.
[15]
Melebihi cinta orang-orang musyrik kepada sesembahan mereka selain
Allah. Hal itu, karena orang-orang mukmin mengikhlaskan cinta
kepada-Nya, sedangkan orang-orang musyrik menyekutukan-Nya. Mereka
(orang-orang mukmin) mencintai Zat yang berhak dicintai, di mana
mencintai-Nya adalah sumber kebaikan dan kebahagiaan seorang hamba.
Sebaliknya, orang-orang mursyrik mencintai sesuatu yang tidak berhak
dicintai, jelas sekali mencintainya merupakan sumber celaka seorang
hamba dan penyebab rusak kehidupannya.
[16]
Orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah.
Maksudnya, ketika orang yang zalim tersebut melihat sesembahan mereka
tidak memberikan manfaat sama sekali pada hari Kiamat, mereka pasti akan
mengetahui secara jelas kelemahan berhala dan apa yang mereka sembah
selain Allah dan meyakini bahwa seluruh kekuatan hanya milik Allah.
Tidak seperti ketika di dunia, mereka (orang-orang musyrik) menyangka
bahwea sesembahan mereka memiliki kekuatan dan kemampuan, padahal
sesembahan itu tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi sampai menyelamatkan
mereka dari siksa Allah pada hari kiamat.
[17] Dan tentu mereka tidak akan mengadakan tandingan bagi Allah Subhaanahu wa Ta'aala ketika di dunia.
[18]
Hal ini terjadi pada hari kiamat ketika Allah mengumpulkan antara para
pemimpin dan para pengikut, lalu mereka saling berlepas tangan. Para
pemimpin tidak mau bertanggung jawab terhadap tindakan mereka mengajak
kepada kesesatan sehingga para pengikut marah dan kesal serta
mengungkapkan kata-kata sebagaimana yang disebutkan pada ayat
selanjutnya.
[19]
Yakni hubungan yang terjalin selama di dunia mereka terputus, bahkan
teman akrab menjadi musuh. Hal ini, karena hubungan mereka di dunia
tidak dibangun karena Allah, tetapi karena sesuatu yang batil yang tidak
ada hakikatnya dan ketika itu nampak bahwa orang-orang yang mereka
ikuti dalam keadaan dusta, perbuatan yang sebelumnya mereka kira dapat
diharapkan manfa'at ternyata hasilnya sia-sia, berubah menjadi
penyesalan, mereka akan masuk ke dalam neraka lagi kekal di dalamnya dan
tidak akan keluar. Sebagian mufassir ada yang mengartikan "asbaab" di
ayat tersebut dengan sebab untuk meloloskan diri, yakni segala sebab dan
upaya untuk meloloskan diri terputus.
Hal ini
disebabkan karena yang mereka ikuti adalah hal yang batil, mereka
mengerjakan amalan yang batil, berharap kepada sesuatu yang tidak bisa
diharap serta bergantung kepada tempat yang tidak bisa dipakai
bergantung (seperti berhala dan sesembahan lainnya selain Allah),
sehingga amal mereka sia-sia dan terjadilah penyesalan karena apa yang
diharapkan ternyata tidak bisa diharap. Berbeda dengan orang yang
bergantung kepada Allah, mengikhlaskan amalan karena-Nya dan mengharap
manfa'atnya, maka sesungguhnya orang tersebut telah meletakkan sesuatu
pada tempatnya, sehingga amalnya adalah hak karena bergantung kepada
yang hak, ia akan memperoleh hasil dari amalnya dan mendapatkan balasan
di sisi Tuhannya (lihat surat Muhammad: 1-2).
[20]
Baik berlepas diri dari diri mereka (para pemimpin) maupun sesembahan
yang mereka sembah selain Allah, dan mereka akan beribadah kepada Allah
saja.
[21]
ketika itu, orang-orang yang mengikuti berangan-angan agar kembali ke
dunia, lalu mereka berlepas tangan dengan orang yang mereka ikuti,
seperti tidak mau mengikuti syirk yang dilakukan mereka, mengikhlaskan
amalan karena Allah, namun hal itu mustahil, saat itu bukanlah waktu
pemberian tangguh, di samping itu mereka juga berdusta dalam pernyataan
ini. Kalau pun mereka dikembalikan ke dunia, mereka akan mengulangi
perbuatan yang dahulu mereka dilarang melakukannya. Permintaan mereka
hanyalah ucapan dan angan-angan semata karena marah dan kesal kepada
orang-orang yang mereka ikuti. Tokoh utama yang mereka ikuti dalam
keburukan adalah Iblis, namun Iblis tidak mau bertanggung jawab, bahkan
menurutnya bahwa dirinya tidak berkuasa apa-apa selain hanya bisa
mengajak sehingga menurutnya ia tidak bisa disalahkan (lihat surat
Ibrahim: 22). Kemudian tokoh-tokoh yang mereka ikuti dalam keburukan
lainnya yang juga sama tidak mau bertanggung jawab, ketika itu terjadi
laknat melaknat, masing-masing mendo'akan keburukan kepada yang lain dan
menampakkan kekecewaan (lihat surat Al A'raaf: 38-39).
Sumber dan referensi :
1. http://www.tafsir.web.id
Semoga bermanfaat apa yang admin tulis/bagikan ini . Jika ada kesalahan di post ini , silahkan memberitahu admin di kolom komentar di bawah ini . Terima Kasih
1. http://www.tafsir.web.id
Semoga bermanfaat apa yang admin tulis/bagikan ini . Jika ada kesalahan di post ini , silahkan memberitahu admin di kolom komentar di bawah ini . Terima Kasih
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon