Setelah kalian mempelajari dan memahami ayat-ayat sebelumnya , sekarang saatnya mempelajari ayat selanjutnya , disini
Ayat 247-248: Perdebatan Bani Israil kepada Nabi mereka tentang pengangkatan Thalut sebagai raja mereka untuk berjihad fii sabilillah
وَقَالَ
لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا
قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ
بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ
اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ
وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ (٢٤٧) وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ
يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ
مِمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَى وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلائِكَةُ إِنَّ
فِي ذَلِكَ لآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (٢٤٨
Terjemah Surat Al Baqarah Ayat 247-248
247. Nabi mereka berkata kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu[1]." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya[2], dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak[3]?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik."[4] Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang Dia kehendaki[5], dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya)[6] lagi Maha mengetahui[7].
248. Dan Nabi mereka berkata kepada mereka[8], "Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah kembalinya tabut[9] kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun[10]; tabut itu dibawa malaikat[11]. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman[12].
Ayat
249-252: Ujian Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada tentara Thalut dengan
sungai yang mereka lewati, menangnya mereka meskipun sedikit terhadap
Jalut dan tentaranya, Dawud membunuh Jalut, diberikan kerajaan kepadanya
(Dawud), hikmah dan ilmu
فَلَمَّا
فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ
فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ
مِنِّي إِلا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلا
قَلِيلا مِنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ
قَالُوا لا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالَ
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ
قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ
الصَّابِرِينَ (٢٤٩) وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا
عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٥٠) فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ
وَقَتَلَ دَاوُدُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ
وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ
بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الأرْضُ وَلَكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى
الْعَالَمِينَ (٢٥١) تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ
وَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (٢٥٢
Terjemah Surat Al Baqarah Ayat 249-252
249. Maka ketika Thalut keluar membawa bala tentaranya[13], dia berkata, "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai[14]. Maka barang siapa meminum airnya, dia bukanlah pengikutku[15].
Dan Barang siapa tidak meminumnya, kecuali menciduk seciduk tangan,
maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali sebagian
kecil di antara mereka[16].
Ketika Thalut dan orang-orang yang beriman bersamanya telah
menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Kami
tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya."
Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata,
"Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin
Allah[17]." Dan Allah beserta orang-orang yang sabar[18]."
250. Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka (Thalut dan tentaranya) berdoa[19], "Ya Tuhan Kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kokohkanlah langkah kami[20] dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."[21]
251. Maka mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah, dan (dalam peperangan itu) Dawud[22] membunuh Jalut, kemudian Allah memberinya (Daud) kerajaan dan hikmah[23], dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki[24]. Jika Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian dengan sebagian yang lain[25], niscaya rusaklah bumi ini[26]. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas seluruh alam.[27]
252. Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan kepadamu dengan benar dan sesungguhnya kamu benar-benar seorang rasul[28].
[1] Karena Allah yang mengangkat seharusnya mereka menerimanya dan tunduk, tidak protes.
[2] Yakni karena Thalut bukan keturunan raja dan nabi, bahkan dia hanya seorang penyamak kulit atau pengembala.
[3]
Yang dapat digunakan untuk menegakkan kerajaan. Hal ini didasari atas
anggapan yang rusak, yaitu anggapan bahwa raja itu harus bernasab mulia
dan banyak harta. Mereka tidak mengetahui sifat yang sesungguhnya harus
didahulukan.
[4]
Thalut adalah orang alim (berilmu) Bani Israil dan orang yang paling
sempurna fisiknya. Ada yang mengartikan "kelebihan ilmu" di sini dengan
kuatnya ra'yu (gagasannya kuat dan tepat), sedangkan "fisik" maksudnya
mampu mewujudkannya. Dengan kedua inilah akan sempurna mengurus
kerajaan. Jika salah satunya tidak ada, maka akan gagal mengurus
kerajaan. Misalnya badannya kuat, namun gagasannya lemah, maka akan
terjadi kekacauan dan kekuasaan tanpa kebijaksanaan. Demikian juga jika
gagasannya kuat, namun tidak mampu mewujudkannya, maka gagasan tersebut
tidak berfaedah apa-apa.
[5] Pemberian-Nya tidak bisa ditentang.
[6]
Allah Mahaluas pemberian-Nya, rahmat-Nya luas tidak khusus kepada orang
tertentu, dan tidak hanya kepada golongan terhormat saja, bahkan
golongan rakyat jelata pun kena.
[7] Dia mengetahui siapa yang berhak memegang pemerintahan.
[8] Ketika kaumnya meminta bukti terhadap kerajaannya.
[9] Tabut ialah peti tempat menyimpan Taurat. Sebelumnya peti ini direbut oleh musuh.
[10]
Ada yang mengatakan bahwa peninggalan tersebut misalnya kedua sandal
Nabi Musa dan tongkatnya, sorban Nabi Harun, alat takar untuk makanan
manna yang pernah diturunkan serta pecahan lauh (papan bertuliskan isi
Taurat).
[11] Mereka melihatnya dengan mata kepala.
[12] Mereka pun akhirnya mengakui kepemimpinan Thalut dan siap berjihad bersamanya.
[13]
Yakni keluar dari Baitul Maqdis dengan jumlah pasukan yang sangat
besar, dan ketika itu cuaca sangat panas, mereka memerlukan air.
[14] Agar nampak jelas siapa yang taat dan siapa yang tidak taat. Sungai tersebut berada antara Yordania dan Palestina.
[15] Karena dia telah melanggar dan menunjukkan lemahnya kesabaran, keteguhan dan mudah melanggar.
[16] Sekitar tiga ratus orang lebih.
[17]
Oleh karena itu, orang yang mulia adalah orang yang dimuliakan Allah
dan orang yang hina adalah orang yang dihinakan Allah. Banyaknya pasukan
tidaklah berguna apa-apa jika tidak mendapat pertolongan Allah, dan
pasukan kecil meskipun sedikit dapat menang jika mendapat
pertolongan-Nya.
[18]
Dengan memberikan taufiq, pertolongan dan memberikan balasan terbaik.
Berdasarkan ayat ini, cara mendatangkan pertolongan Allah adalah dengan
kesabaran.
[19] Saat melihat jumlah yang besar dan melihat bahaya.
[20] Yakni agar kami tidak lari karena kedahsyatan perang.
[21] Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak bersandar kepada diri mereka sendiri.
[22] Dawud termasuk tentara Thalut.
[23] Yang dimaksud di sini ialah kenabian dan kitab Zabur. Dawud menjadi raja Bani Israil setelah wafat Samuel dan Thalut.
[24] Seperti membuat baju besi dan bahasa burung.
[25] Dengan orang-orang yang taat dan beriman.
[26]
Karena dominannya kekafiran, sikap sewenang-wenang dan banyaknya pelaku
maksiat. Inilah di antara pengaruh jihad, manusia memperoleh
ketenteraman dan dapat beribadah kepada Allah dengan tenang.
[27] Dari kisah Thalut dengan Jalut di atas kita dapat menarik kesimpulan, di antaranya:
-
Berkumpulnya para tokoh masyarakat pemilik ide dan gagasan (ahlul halli
wal 'aqdi) dengan para ulama membahas tentang cara memperbaiki masalah
yang menimpa Negara kemudian mengamalkan hasil musyawarah tersebut
merupakan sebab maju dan bangkitnya negara tersebut. Sebagaimana para
pemuka Bani Israil bermusyawarah dengan nabi mereka, lalu nabi mereka
memberikan solusi.
- Kebenaran, setiap kali
dilawan dan ditentang dengan syubhat akan semakin bertambah jelas
kebenarannya, sebagaimana pertentangan mereka ketika Thalut diangkat
menjadi raja.
- Ilmu dan ra'yu (pandangan) yang tajam bersama kekuatan dapat mewujudkan kekuasaan yang bijaksana.
- Bersandar kepada diri merupakan sebab kelemahan dan kekalahan.
- Meminta pertolongan kepada Allah, bersabar dan menghadapkan diri kepada-Nya dengan berendah diri merupakan sebab kemenangan.
-
Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak akan membiarkan begitu saja yang baik
bercampur dengan yang buruk, yang benar imannya dengan yang dusta.
-
Termasuk rahmat dan Sunnatullah, Allah menghalangi bahaya orang-orang
kafir dan munafikin dengan adanya kaum mukmin yang berjihad melawan
mereka. Karena jika tidak demikian, tentu bumi akan rusak, kekafiran dan
syi'ar-syi'arnya dominan serta kemaksiatan akan meraja lela.
[28]
Diperkuat kata-kata di atas dengan kata "sesungguhnya" dan
"benar-benar" untuk membantah orang-orang kafir yang mengatakan bahwa
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bukanlah rasul. Hal ini pun
sekaligus persaksian Allah terhadap kerasulan Muhammad shallallahu
'alaihi wa sallam.
Sumber dan referensi :
1. http://www.tafsir.web.id
Semoga bermanfaat apa yang admin tulis/bagikan ini . Jika ada kesalahan di post ini , silahkan memberitahu admin di kolom komentar di bawah ini . Terima Kasih
1. http://www.tafsir.web.id
Semoga bermanfaat apa yang admin tulis/bagikan ini . Jika ada kesalahan di post ini , silahkan memberitahu admin di kolom komentar di bawah ini . Terima Kasih
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon